Ahli kimia Italia, Ascaniorero Sombrero, menemukan sebuah peledak tinkat tinggi pada tahun 1847, zat ini merupakan minyak kuning yang disebut “Nitrogycerine”. Zat ini sangat kuat sehingga jika dia menaruh setetes saja di meja dan mengetoknya dengan palu maka ia akan meledak dan meledakan kepala palu sehingga lepas dari pegangannya.
Sobrero terluka parah disaat ledakan terjadi, wajahnya pun terluka. Walau demikian ia terus melanjutkan percobaannya dan menemui ahli kimia swedia yaitu Alfred Nobel. Di tahun 1860 Alfred dan ayahnya mendirikan pabrik yang memproduksi Nitroglycerine. Namun kejutan mengerikan menanti.
Di tahun 1864 pabrik nobel meledak, memakan korban saudara laki-laki Alfred serta empat orang lainnya. Pemerintahan Swedia tidak lagi mengijinkan ia membangun pabrik di tempat yang sama. Kemudian ia membuat pabriknya dengan cara terapung di tengah-tengah danau. Dia mencampur nitroglycerine dengan tanah liat untuk membuatnya lebih aman yang pada akhirnya dia bisa menciptakan “Dinamit”.
Alfred Nobel (1833-1896) menjadi sangat kaya raya dengan temuannya. Dia menimbulkan banyak perubahan di tambang dan peledakan batu. Berkat jasanya ledakan menjadi lebih aman.
Alfred Nobel tidak ingin dikenal sebagai pembuat peledak yang membunuh banyak orang di masa perang, sehingga ia meninggalkan sejumlah uangnya untuk diberikan sebagai hadiah. Uang ini diperuntukan kepada penemuan terbaik setiap tahunnya didalam bidang kimia, kedokteran,fisika,literatur serta penelitian untuk perdamaian di seluruh dunia, piala nobel ini sampai dengan saat ini masih terus diberikan.